Pernah dengar gak cerita horor tentang bisnis besar yang benar-benar runtuh karena pendirinya teman baik dan hubungan mereka jadi buruk? Kalau udah kayak begitu, biasanya semua sering jadi rumit, apalagi kalau udah soal duit. Banyak pengusaha yang memulai bisnis dengan seorang teman berakhir dengan keuangan yang rusak dan persahabatan yang hancur.
Nyatanya, mengambil keputusan bisnis hanya berdasarkan statistik, dan mengabaikan saran temanmu tentang "ide yang keren" adalah jalan yang paling aman. Gak punya perasaan? Memang! Tapi penelitian dari Harvard Business School menunjukkan bahwa bisnis yang terdiri dari sekumpulan teman terbukti paling gak stabil, dengan founder turnover rate hampir 30 persen. Di sisi lain, kelompok yang terdiri dari orang asing bernasib lebih baik.
Kalau kata John D. Rockefeller yang merupakan salah satu elit global sih gini: "Friendships based on business are much better than businesses founded on friendships". Namun, banyak usaha yang didirikan oleh sekumpulan teman juga bisa berujung sukses, dan nyatanya, mereka mewakili beberapa merek paling terkenal di dunia seperti Apple dengan Steve Jobs dan Steve Wozniak, juga Microsoft dengan Bill Gates dan Paul Allen.
Buat kalian yang mau usaha bareng teman atau sekedar kolaborasi bareng teman, coba aja dulu. Tapi kalau tiba-tiba mulai terasa ada yang janggal, boleh dicoba nih beberapa cara mempertahankan pertemanan, khususnya dalam urusan bisnis.
Tentukan tujuan bersama
Perbedaan dalam pertemanan sebenarnya bisa bikin hubungan jadi lebih asik, tapi kalau mau bisnis, tujuan harus tetap sama. Jangan sampai teman kamu maunya A, kamu maunya B, gak akan maju-maju tuh, muter di situ aja terus. Tahu tujuan yang sama bisa bikin kamu dan teman makin kompak dalam membangun bisnis yang sukses.
Hargai hal-hal kecil
Bukan hal-hal besar aja yang perlu diapresiasi, yang kecil pun perlu kita notice. Gak usah ngelakuin yang ribet, sesimpel bilang “terima kasih” ke teman kamu bisa bikin hari dia lebih baik, lho. Gak ada salahnya kan berbuat baik?
Semua pernah khilaf, kalau salah minta maaf
Kadang kalau yang namanya udah berteman dekat suka jadi gak sensitif, kalau salah suka lupa minta maaf. Bukan cuman karena gengsi, tapi juga kadang teman suka gak sadar aja punya salah. Kalau sekiranya kamu ngelakuin kesalahan kamu harus minta maaf, jangan cuek bebek aja. Tapi bukan ke teman aja ya, ke semua orang juga kalau salah harus minta maaf.
Komunikasi, komunikasi, dan komunikasi
Teman kamu bukan Roy Kiyoshi yang bisa baca pikiran. Bukan berarti pertemanan udah kelewat lama dan deket jadi bisa telepati, komunikasi tetap harus berjalan dengan baik. Biasain semua dikomunikasikan dengan baik dan transparan, apalagi kalau kamu mendirikan bisnis bareng teman, semua harus jelas banget.
Beri asupan bergizi
Bukan makanan 4 sehat 5 sempurna, tapi maksudnya kamu harus bisa tetap berkegiatan layaknya ‘teman’. Bukan berarti pertemanan kalian tambah erat karena ketemu setiap hari. Malah, tingkat stress dalam pekerjaan bisa-bisa bikin pertemanan kamu renggang. Coba ajak teman kamu main di luar kegiatan kantor: bisa jalan-jalan, karaoke, atau olahraga bareng, bebas lah, yang penting kalian senang aja.
Beri waktu untuk me-time jika memang perlu
“Tadi disuruh main bareng beres ngantor, sekarang disuruh menyendiri, gimana sih?!” Maksudnya gini nih, kalau teman kamu ngeliat muka kamu terus-terusan 7 hari 24 jam juga lama-lama mual kali. Ingat, semua yang berlebihan juga jelek. Punya waktu buat diri sendiri juga bikin pertemanan jadi lebih sehat, lho.
Pertemanan gak pake urusan bisnis aja udah banyak dramanya, apalagi pake embel-embel bisnis. Jadi jangan sampai hubungan kamu sama temanmu kayak tali kusut, bukan bikin semuanya jadi lebih ringan, tapi malah tambah beban. Bisa jadi kekurangan yang kamu punya ditutupi dengan adanya teman dalam bisnis kamu; siapa yang tahu kalau ternyata temanmu yang membuka jalan kesuksesanmu. Yang pasti jangan takut, yang penting kamu bisa menjaga hubungan dengan teman biar gak hancur!
Comments